Belajar menjadi egois – 4/30

Putri Ardhia
2 min readJul 4, 2024

“Tuntutlah sesuatu, biar kita jalan ke depan.”

Sepotong lirik lagu yang membuat air mataku berlinang kebanjiran dalam kegelapan di sebuah pentas musik. Apa jadinya kita kalau tidak pernah meminta? Malah kita yang akan diperbantukan (baca: dimanfaatkan) untuk kepentingan orang lain.

Photo by Annie Spratt on Unsplash

Pertanyaannya, kenapa harus meminta?

Jawabannya, kenapa tidak? Sebagai manusia yang dibekali akal sehat dan hasrat, sudah sewajarnya meminta. Konteks kehidupan personal maupun profesional, kita sudah diberikan keinginan. “Meminta” dilakukan ketika:

  1. Minta bantuan, bisa berupa pertolongan, arahan, pandangan, pendapat, berbentuk materi, afirmasi, maupun doa.
  2. Minta izin, yaitu permohonan yang diajukan untuk mencapai kepentinganmu.
  3. Minta maaf, jelas sekali, saat kamu melakukan kesalahan, entah itu disengaja maupun tidak.
  4. Minta kejelasan, jyakh. Ini paling sulit. Hanya bertujuan menenangkan jiwa dan pikiranmu.

…ada lagi bentuk “meminta” yang lain?

Konsep meminta selalu beriringan dengan memberikan. Apa yang akan kamu berikan jika kamu telah meminta?

Jadi, kapan harus meminta?

Seringkali, orang yang tidak enakan, enggan untuk meminta di waktu yang kurang tepat. Misal, terlihat sibuk, terlihat emosi yang tidak stabil, dsb. Menurut mereka, tidak etis, tidak tahu tempat dan waktu. Nyatanya, tidak akan pernah ada waktu yang tepat.

Mau kah kamu menunggu untuk meminta di waktu yang “tepat” meskipun itu menyakiti dan/atau merugikanmu? Kamu sendiri yang paham dengan dirimu sendiri. Kamu yang sadari, seberapa mampu kamu menanggung “beban” tersebut sendirian.

Sign up to discover human stories that deepen your understanding of the world.

Free

Distraction-free reading. No ads.

Organize your knowledge with lists and highlights.

Tell your story. Find your audience.

Membership

Read member-only stories

Support writers you read most

Earn money for your writing

Listen to audio narrations

Read offline with the Medium app

Putri Ardhia
Putri Ardhia

Written by Putri Ardhia

Documenting my journey, personal views and reflection, inspired by life. In a quest to be a better human being.

No responses yet

Write a response